Blogger Layouts

Beranda

Senin, 27 Februari 2012

Resensi Novel "Sengsara Membawa Nikmat"


Judul          : Sengsara Membawa Nikmat
Pengarang : Tulis Sutan Sati
Penerbit     : Balai Pustaka
Tahun         : 1929
Unsur Intrinsik
Tema               : Kesabaran seseorang dalam menerima penderitaan
Tokoh dan Penokohan           :
1.      Midun adalah seorang pemuda berbudi, sopan, taat pada agama dan penyabar.
2.      Tuanku Laras adalah seorang Kepala Kampung yang sangat kaya. Dia sangat ditakuti dan disegani dikampungnya.
3.      Kacak adalah seorang pemuda angkuh, kasar dan suka berpoya-poya.
4.      Haji abbas adalah seorang penghulu, guru ngaji, dan guru silat.
5.      Maun adalah seorang pemuda berbudi, sopan dan taat pada agama. Dia sahabat Midun.
6.      Halimah adalah seorang wanita yang berbudi dan taat pada agama. Dia tinggal dengan ayah tirinya yang kaya raya.
7.      Pak karto adalah seorang sipir penjara tempat midun sewaktu dipenjara di Jakarta. Dia mempunyai hati yang baik.
8.      Syekh Abdullah Al-Hadramut adalah seorang saudagar kaya keturunan Arab yang mempunyai sifat iri dan dengki. Dia terkenal sebagai seorang rentenir.
9.      Tuan Hoofdcommis Saris adalah seorang kompeni dengan jabatan sebagai Kepala Komisaris. Dia mempunyai hati yang baik.
10.  Manjau adalah pemuda baik, adik kandung midun.
Alur                 : Maju
Latar               : Latar Tempat
1.      Padang (Minangkabau)
2.      Bogor
3.      Jakarta
4.      Medan
Amanat           :
1.      Bersabarlah dalam menjalani kehidupan, karena tak ada kehidupan tanpa ujian atau cobaan dan percayalah bahwa dibalik semua itu pasti ada hikmahnya.
2.      Janganlah mengeluarkan hawa nafsu. Hawa nafsu tak ada batasnya dan hawa nafsu akan menjerumuskan orang pada kesengsaraan.
3.      Janganlah iri terhadap keberhasilan orang lain.
Sudut Pandang           : Sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Gaya penulisan          : Menggunakan bahasa melayu yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau.





Sinopsis
Kacak sangat benci pada Midun. Dia sering mencari kesempatan untuk bisa mencelakakan Midun, namun tidak pernah berhasil. Dia sering mencari gara-gara agar Midun marah padanya, namun Midun tak pernah menanggapinya. Midun selalu menghindar ketika diajak Kacak untuk berkelahi. Midun bukan takut kalah dalam berkelahi dengan Kacak, karena dia tidak senang berkelahi saja. Ilmu silat yang dia miliki dari hasil belajarnya pada Haji Abbas bukan untuk dipergunakan berkelahi dan mecari musuh tapi untuk membela diri dan mencari teman.
Suatu hari istri Kacak terjatuh ke sungai. Midun dengan sigap menolong istri Kacak itu, istri Kacak pun selamat. Tetapi Kacak malah balik menuduh Midun bahwa Midun hendak memperkosa istrinya, kacak melaporkan kepada Tuanku Laras. Midun pun mendapat hukuman dari Tuanku Laras. Hukumannya adalah harus bekerja di rumah Tuanku Laras tanpa mendapat gaji. Sedangkan orang yang ditugaskan oleh Tuanku Laras untuk mengawasi Midun selama menjalani hukuman adalah Kacak. Kacak bahagia dan memanfaatkan untuk menyiksa Midun. Tiap hari Midun diperlakukan secara kasar dan segala macam kata-kata hinaan dari Kacak. Namun semua perlakuan itu Midun terima dengan penuh kepasrahan.
Kacak belum puas juga sebab dia tidak rela dan ikhlas Midun masih bebas berkeliaran di kampung. Itu menjadi penghalang bagi Kacak untuk bisa berbuat seenaknya di kampung. Kacak membayar beberapa orang pembunuh bayaran untuk melenyapkan Midun dari kampung selamanya. Tapi untung Midun berhasil mengelaknya. Namun perkelahian antar mereka tak bisa dihindari. Perkelahian itu berhenti ketika polisi datang. Setelah diperiksa, Madun dinyatakan bersalah dan wajib mendekam dalam penjara. Dengan Midun masuk penjara, Kacak senang maka dia bisa bebas berbuat di kampung itu tanpa ada orang yang berani menjadi penghalangnya.
Selama di penjara Midun mengalami berbagai penyiksaan. Dia disiksa oleh para sipir penjara ataupun oleh para tahanan yang ada dipenjara itu. Para tahanan baru tidak berani mengganggu Midun setelah Midun berhasil melawan si Jago para tahanan. Midun sejak saat itu sangat dihormati oleh para tahanan yang lainnya.
Suatu hari ketika Midun sedang bertugas menyapu jalan, Midun melihat seorang wanita cantik sedang duduk dibawah pohon kenari. Ketika wanita itu pergi, kalung yang dikenakan wanita itu tertinggal dibawah pohon. Kalung tadi dikembalikan Midun ke rumah wanita itu. Wanita itu sangat senang sampai jatuh hati kepada Midun. Midun juga ternyata jatuh hati kepadanya. Wanita itu bernama Halimah. Mereka pun saling berkenalan dan berbagi cerita.
Keluar dari penjara, Midun membawa lari Halimah dari rumah ayah tirinya itu dibantu oleh Pak Karto. Midun membawa Halimah ke Bogor ke rumah orangtua kandung Halimah. Kurang lebih dua bulan Midun tinggal bersama keluarga Halimah. Dia kemudian pergi ke Jakarta untuk mencari penghasilan. Dalam perjalanan ke Jakarta, Midun bertemu dengan saudagar bernama Syekh Abdullah Al-Hadramut. Dia menawarkan pinjaman uang kepada Midun, Midun pun menerimanya. Midun membuka usaha dagang di Jakarta dan Midun sukses. Syekh iri hati terhadap Midun, dia menagih hutang Midun dengan jumlah yang jauh dari pinjaman Midun. Midun tidak bisa membayar. Syekh bersedia uangnya dianggap lunas asal Midun bersedia menyerahkan Halimah untuk dia jadikan sebagai istrinya. Midun menolak tawaran Syekh dan Syekh mengajukan Midun ke pengadilan. Midun masuk penjara lagi.
Di hari Midun bebas, Midun jalan-jalan ke Pasar Baru. Disana Midun melihat seorang pribumi menyerang seorang Sinyo Belanda. Midun lansung menolong Sinyo Belanda. Sinyo Belanda itu sangat berterimakasih kepada Midun, dia mengenalkan Midun pada orangtuanya. Orangtuanya ternyata seorang Kepala Komisaris yang bernama Hoofdcommissaris. Sebagai ucapan terimakasih, Midun diberi pekerjaan sebagai Juru Tulis.
Setelah mendapat pekerjaan, Midun pun melamar Halimah dan mereka menikah di Bogor di rumah orangtua Halimah. Tak lama Midun diangkat menjadi Kepala Mantri di Tanjung Priok. Midun ditugaskan menumpas penyeludup di Medan. Di Medan Midun bertemu dengan adiknya yang bernama Manjau. Manjau bercerita banyak tentang kampung halamannya. Midun sedih mendengar kabar keluarganya di kampung hidup menderita. Midun pulang ke Jakarta, dia minta ditugaskan di kampung halamannya.
Kepulangan Midun ke Minangkabau membuat Kacak gelisah dan takut perbuatannya yang telah menggelapkan kas negara akan terbongkar. Tidak lama kemudian, Kacak ditangkap. Dia terbukti telah menggelapkan uang kas negara yang ada di kampung mereka. Kacak masuk penjara. Sedangkan Midun hidup bahagia bersama istri dan seluruh keluarganya di kampung.

Tugas Elektromagnetik


ini adalah laporan tugas fisika aku yang disuruh ngebuat elektromagnetik :)))))))
Judul                          : Kemagnetan
Tujuan                       : Untuk membuat magnet dengan cara elektromagnetik
Alat dan Bahan       : 
-Gunting 
-Kawat Tembaga
-Paku
-Baterai
Cara Membuat        : 
-Gunting kawat tembaga sepanjang 1,5 m
-Lilitkan kawat tembaga ke paku
-Hubungkan ujung kawat dengan baterai
Cara Kerja Alat        : 
-Paku dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya karena paku menjadi magnet
Kesimpulan              : 
-Jika dialiri arus listrik paku akan menjadi magnet dan sebaliknya   jika tidak dialiri arus listrik paku tidak menjadi magnet 
-Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara
-Jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub selatan

Sabtu, 11 Februari 2012

Karya Tulis Ilmiah Sederhana tentang Penghijauan di Lingkungan SMP Negeri 38 Bandung






PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN SMP
NEGERI 38 BANDUNG

Karya Tulis Sederhana ini diperuntukan untuk memenuhi mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang diajarkan oleh ibu Bariah,S.pd

Disusun oleh:
Febri Retno Wulansari
Aldy Rinaldi
Pursita Desi
Neng Irna
Erlangga Pratama


\
SMP NEGERI 38
BANDUNG
2012



KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami penulis / penerbit dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk menghimbau siswa agar peduli akan lingkungan SMP Negeri 38 Bandung, sehingga lingkungan di SMP Negeri 38 Bandung menjadi asri.
            Laporan ini disusun berdasarkan penelitian melalui study kepustakaan. Namun dalam penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
            Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terimakasih kepada yang terhormat :
1.     1. Bapak Slamet Riyanto,M.M.Pd. , selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 38 Bandung
2.     2. Ibu Bariah,S.Pd. , selaku guru Bahasa Indonesia
3.     3. Semua rekan dan pihak-pihak yang telah membantu pembuatan karya tulis ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca.



DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ 1
Daftar Isi ..........................................................................................................  2
BAB 1
1.1           1.1   Latar Belakang Masalah .......................................................................  3
1.2           1.2  Rumusan Masalah ................................................................................  5
1.3           1.3  Tujuan Penulisan ..................................................................................  5
1.4          1.4  Manfaat Penelitian ...............................................................................  5
BAB 2
2.1       Proses ....................................................................................................  6
2.2       Kondisi ................................................................................................... 6
2.3       Perawatan ..............................................................................................  7
2.4       Manfaat .................................................................................................  7
BAB 3
3.1       Kesimpulan .............................................................................................  8
3.2       Saran .......................................................................................................  8
Daftar Pustaka ..................................................................................................  9



BAB 1
1.1  Latar Belakang Masalah
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh.  Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung?
1.2.2        Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung?
1.2.3        Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung?
1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung
1.3.2        Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung
1.3.3        Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung
1.4  Manfaat Penelitian
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
                                               BAB 2       
2.1 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
·                Pengelolaan limbah/ sampah dan air
·                Landscaping dan penghijauan
·                Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
·                Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan
2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMP Negeri 38 Bandung berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.3 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
·           Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.
·           Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
·           Dilarang membuang sampah pada tanaman.
·           Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
·           Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, meberi pupuk sehingga bertambah subur.
·           Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.4 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke  siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.


BAB 3
3.1       Kesimpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School merupakan penataan lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar sekolah. 
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
3.2       Saran
Mari kita lakukan penghijauan di lingkungan SMP Negeri 38 Bandung ini.